Tatkala sang mentari hadir...
Pastinya sang rembulan cemburu...
Yang cerah menjadi kelam...
Tiada lagi sinar bahagia...
Hati mula terusik...
Memikirkan itu dan ini...
Lidah kelu seribu bahasa...
Tidak dapat diungkap dengan kata2...
Ku termenung sejenak...
Pedih menghadapi realiti hidup...
Ku biarkan fantasi bermaharajalela...
Bukankan fantasi itu lebih manis daripada realiti?
Aku terus berlari...
Mencari apa itu arti hidup...
Tetapi tetap hilang tak ku temui...
Ibarat mengharapkan terik mentari di malam hari...
mengharapkan bintang bersinar di siang hari...
Umpama ayat yang tiada tanda noktah...
Bagai mengejar bayang-bayang..
Yang tak akan tergapai hingga ke sudah...
Persoalan demi persoalan...
Mengetuk jendela pemikiranku...
Kejamkah hidup ini?
Berbekalkan iman di dada...
Aku tidak menyalahkan takdir...
Aku membolos pintu fantasi...
Lalu mengetuk pintu realiti...
Apa yang harus ku mengerti...
Yang pergi tidak akan kembali...
Yang wujud pasti ada pengganti...
Yang datang pasti menjemputku...
Anehnya hidup ini...
Tercari2x ku arti kehidupan ini...
Realitinya telah ku temui...
Tetapi sengaja disembunyikan kebenaran itu...
Kerana ku tahu kebenaran itu menyakitkan...
Kelirunya diri ini...
Jiwa semakin jauh...
Hati semakin tawar...
Perasaan datang dan pergi begitu sahaja...
Bunga yang mekar jika tidak disiram...
Pasti akan layu...
Diri terasa sunyi...
Gentar jika emosi mengawal diri...
Risau akan tersungkur lagi...
Aku penat untuk berlari...
Menggapai apa yang tak pasti...
Kuinginkan tanda noktah...
Namun ku temui tanda soal...
Dimanakah jawapan bagi sebuah persoalan?
Di sebuah persimpangan...
Pilihan harus dilakukan...
Yang mana satu menjadi pilihan...
Apa yang pasti...
Apa yang dicari akan menjemputku jua...
Ku menadahkan ke dua2 tanganku...
Memohon petunjuk dari Illahi...
Agar apa yang aku lakukan diredhai...
nukilan:Syafiqah Sabki
ps:huahuahua tiba2 dapat ilham..just tulis disini untuk berkongsi apa yang dilalui..=)